Tuesday 4 August 2015

Mencoba Bermain Analog

Beberapa bulan yang lalu saya sempat tertarik ingin mencoba kamera analog. Karena memang sepertinya lagi happening di Instagram. Bisa jadi juga saya mulai sedikit bosan memotret dengan kamera hp, serta pengen mencoba sesuatu yang baru dan lebih menantang, hehe. Saya tidak memiliki kamera analog. Untuk meminjam teman rasanya masih susah. Maka, saya berniat untuk membeli kamera analog. Setidaknya yang murah dulu. Awalnya, di pikiran saya ingin membeli kamera analog toycam. Tapi, dengan mode yang otomatis dan asal jepret sepertinya kurang greget.

Yashica Electro 35
Kebetulan waktu itu saya mampir ke Jogja dan mengajak teman saya Mas Dwi mengunjungi Pasar Klithikan untuk lihat-lihat kamera analog. Menggiurkan banget! Sayangnya Mas Dwi malah ngehasut saya supaya enggak beli, dan akhirnya dipinjamkanlah kamera analog milik temannya yang dititipkan ke dia. Agak ragu sih sebenarnya mau pinjam karena punya orang yang engga saya kenal, tapi pada akhirnya saya bawa juga ke Bandung, yang kemudian saya bawa juga saat mudik untuk bereksperimen. Oh iya, kameranya berupa kamera analog rangefinder Yashica Electro 35 dengan amunisi film Fujicolor Superia 200 Expired.

Untuk pertama kalinya mencoba kamera ini gagal paham sama sekali. Karena nggak ada layar untuk melihat hasil (yaiyalah) daaaan saya nggak tau apakah hitungan diafragma dan fokus saya tepat dengan bidikan atau enggak. Karena kebiasaan pake kamera hp, bukan kamera lensa panjang seperti dslr. Jadi, mengatur lensa masih sulit buat saya. Akhirnya, dengan modal feeling untuk mengatur pencahayaan dan fokus, saya coba bidik sana sini, deh.

Hasilnya? Mari kita lihat!

Jepretan pertama!!


Gagal maning

Landscape


My Brother and his wife
Turangga 49

Ada beberapa foto yang kebakar sih, sedih banget. Padahal fotonya potrait dan orang tersebut yang kepengen difoto. Maaf ya, bapak-bapak.

Untuk proses cuci scan dilakukan di Seni Abadi Photo Studio, Jl. Wastukencana No. 95, Bandung, atau lebih tepatnya di sebelah kanan jalan depan Klinik Prodia. Harga cuci scan yang biasa Rp 27.000, sedangkan yang hi-resolution Rp 37.000. Saya sekalian beli roll film yang Kodak ColorPlus 200 seharga Rp 40.000. Ada juga roll film Fujicolor Superia 200 dengan harga Rp 60.000 dan roll film fresh (gak tau merknya hahaha) dengan harga Rp 75.000. Karena saya nggak tau cara lepas pasang roll film, saya minta tolong mas-masnya heuheu.


Terima kasih buat Mas Dwi dan si pemilik kamera yang sesungguhnya, hehe. Bisa jadi bakalan beli beneran nih. Amunisi udah diisi lagi! Mari kita lihat nanti gimana hasilnya!

Untuk foto kamera analog lainnya bisa dilihat di Flickr atau Instagram @srwrd (jangan lupa di follow ya hahaha).

1 comment: